Pengalaman Bungy Jumping Macau
Deg-degan yaaaa udah pasti lah ya ..
Bungy Jumping atau bahasa gaulnya 'Bungee Jumping' merupakan salah satu aktifitas ekstrim yang 'katanya' cuma orang kurang waras atau beradrenalin tinggi yang mampu melakukannya. Well, saya diketagorikan 'wonder woman' aja deh! Jadi ini merupakan aktifitas yang akan memaksa kalian untuk melompat dari satu tempat yang tinggi atau bahkan tinggi banget yang kalo kata orang waras 'Gw mah ogah!' ..
Di jaman yang sangat modern seperti saat ini, yang namanya Bucket List pasti udah tak asing lagi di telinga kita. Ya kan? Jadi .. cerita Bungee Jumping inipun bermulah dari Bucket List pribadi yang minta di check off. Pertanyaannya, mengapa harus Macau? Pertama, sebagai pemegang paspor cantik berwarna hijau yang berlambang garuda, untuk memasuki negara Macau ga perlu visa. Dibandingkan New Zealand, yang harga tiket pesawatnya aja udah berjibun, hmm ga deh makasih .. Alasan kedua, Bungy Jump Macau merupakan Bungy Jump tertinggi di dunia. Ketiga, travel time ke Macau cuma sebentar aja yang berpengaruh ke harga tiket pesawat yang masih tergolong 'okelahh'. Jadi dengan alasan-alasan ini, saya memutuskan untuk berangkat ke Macau di bulan November 2016.
Dannn tadaa! Ke-excited-an saya dimulai dari 1 minggu sebelum keberangkatan. Hampir tiap malam kerjaan saya nonton video-video orang yang udah berani Bungee Jumping duluan. Makin dekat hari berangkatnya, makin deg-degan nonton videonya (Intinya, nonton video orang sangat tidak disarankan haha). Saat itu saya beneran udah berasa ga mau berangkat aja. Tapi sayang tiket udah dibeli, hotel udah dipesan. Saat itu di dalam hati saya yang sudah mulai menciut terlintas "Udahlahhh Inka .. Lu kalo jatuhpun masih single, jadi ga akan ada adegan-adegan sedih kayak di drama-drama Korea gitu" ..
Perjalanan saya dimulai seperti biasa dari kota Manila tercinta menuju ke Hong Kong. Saya memilih bulan November karena yang saya baca anginnya masih dingin-dingin sedap gitu .. Jadi pas banget dengan saya yang ga bisa kena pancaran sinar matahari sedikit aja udah keringetan kayak lari muter GBK 2 kali. Setelah menghabiskan waktu 3 hari di Hong Kong, tibalah saatnya saya harus menyebrang menggunakan ferry ke Macau. Hati saya makin hari makin berat rasanya untuk menjatuhkan diri dari ketinggian 233 meter. Disisi lain ada juga rasa-rasa penasaran yang terus berkata "Keep going Inka!".
Hari pertama di Macau, saya mencoba melakukan reservasi Bungy Jump namun setelah saya ngobrol dengan teman saya yang sudah melakukan Bungy Jumping sebelumnya, katanya reservasi awal tidak diperlukan karna tidak banyak orang waras diluar sana yang mau melompat di Macau Tower. Mendengar hal itu, saya jadi sok santai sambil berharap, moga aja besok kehabisan slot (eeehh!). Setelah itu, sisa hari pertama saya dihabiskan dengan bermain Casino, mengelilingi Senado Square sambil makan ini itu dan udah pasti masih nonton video Bungy Jumping orang sambil berdoa besok bisa bangun telat biar ada alasan batal lompat. Namun sayang .. keesokan harinya benar-benar tidak sesuai dengan ekspetasi. Tidur cuma bisa 3 jam doang dan saat bangun perasaan 'nano-nano' melanda seperti berasa mau dipinang.
Jam 7 udah mandi, ganti baju dan dengan bermodalkan perut yang kosong, saya menuju ke tempat perhentian bis yang menuju ke Macau Tower. Saat itu saya beneran takut mo makan apa-apa, nanti kalo makanannya keluar pas lompat kan repot.
Masih sempat fotoan dengan muka ngantuk |
Saat itu saya menunggu bis yang udah 30 menit ga dateng-dateng. Emosi mulai teruji. Namun kira-kira 45 menit kemudian dengan kaki yang agak pegal, terlihatlah bis dengan nomor yang ditunggu-tunggu datang .. Udah berasa kayak nunggu calon jodoh bok!
Informasi rute bis sesuai dengan nomor |
Di dalam bis terjadi beberapa adegan yang tak terduga, mulai dari ukuran bis yang kecil yang memaksa saya untuk berdiri saat itu karna seluruh tempat duduk terisi, dimarahin supir karna menduduki tempat duduk yang kosong (mungkin khusus orang tua aja, tapi ko ga ada tandanya - aneh), driver yang nyetir ugal-ugalan sampai saya jatuh ke pangkuan kakek-kakek dan diajak berkenalan sama cowok Pinoy yang sok mau ngajak jalan.
Akhirnya setelah melewati beberapa cobaan yang terjadi di dalam bis, sampailah saya di Macau Tower. Dari sudut jalan, mata saya terpaku ke bagian atas gedung yaitu titik tempat melompat, yang saat itu membuat kedua kaki saya tiba-tiba lemas. Dari tempat perhentian bis, saya mengikuti informasi yang terpampang di jalan untuk menuju ke pintu masuk. Saat masuk saya bisa melihat bagian informasi yang kalau ditanya dimana tempat pendaftaran Bungy Jump, nanti akan di suruh turun menggunakan eskalator ke bawah, lurus-lurus hingga mentok dan kemudian belok kiri.
Di bagian pendaftaran, saya dilayani mbak-mbak Pinay, yang seperti biasaa .. saya dikira orang Filipina juga (dengan bentuk muka yang bulet ini). Setelah menyerahkan sejumlah uang senilai 3988 MOP atau setara dengan Rp. 6.630.542 (kurs hari ini), saya ditanya sama mbaknya "Are you sure you want to do this? Coz your money couldn't be refunded. So please be informed there will be no refund mam". Saya yang makin deg-degan berusaha menjawab "Yes!". Ohya saya memilih yang Full Package, soalnya yang Standard Package ga termasuk video. Kannn sayang ..
Setelah proses bayar membayar, saya di arahkan ke lift bersama-sama dengan beberapa bule-bule dan orang India yang mengikuti tour untuk katanya 'melihat-lihat' saja. Mereka aja dengan tampang yang sangat gagah dan maco katanya ga berani lompat dari atas, lahhh gueee?
Lift bergerak dari lantai dasar menuju ke lantai 61. Liftnya transparan, jadi jantung saya memompa makin cepat saat sudah berada di ketinggian yang sudah sangat tinggi bagi saya, yang gilanya saat dilihat baru lantai 32. Oh saat itu saya beneran pengen nangis. Beneran mau pulang aja. Sesampainya di lantai 61, tubuh saya secara otomatis bergetar karena selain anginnya yang kenceng dan dingin, lantai 61 atau 233 meter itu terlihat begitu tinggi. Serius!
Saat itu saya ingin melihat-lihat dulu persiapan orang-orang yang mau lompat, tapi sayang, ga ada satu orang pun yang terlihat. Untungnya pas nunggu sekitar 15 menit, ada 1 cewek yang sudah beridiri di ujung papan lompat yang sebentar lagi akan melompat. Melihat itu bukannya termotivasi, saya malah makin pengen nangis. Akhirnya saya terpaksa menuju ke loket pendaftaran lantai 61, diminta mengisi surat perjanjian yang salah satu isinya "Mereka tidak akan bertanggung jawab jika ada kecelakaan bla bla bla" dan diberikan kaos merah untuk dipakai saat lompat. Oh saya ingat, saat itu mbak-mbak di loket pendaftaran ini menanyakan saya dari negara apa, saya jawab "Indonesia". Balasnya "Apa?", saya jawab lagi "Indonesia". "Ha? Dimana itu? Selama ini saya belum pernah dengar negara itu disini", saya sampe bilang "Sini mbak, saya tulisin aja" dengan raut muka yanggg 'Apasihh!'.
Setelah itu saya diminta untuk mengikuti tanda kaki yang ada di lantai untuk persiapan melompat. Saya sudah pasrah saat itu. Sesampai di ruang ganti, saya mengganti baju saya dan menyewa locker disana yang saya rada lupa berapa harganya. Kemudian selang beberapa menit, saya bertemu 1 cowok yang bekerja disitu, orang Filipin juga, yang lagi-lagi saya dikira orang sebangsanya, jadi saya diajak ngobrol - lumayann. Terus saya tanya, ini aman kan? balasnya "Hmm tadi baru ada 1 orang yang jatuh sih, tapi tenang darahnya udah kita bersihin ko" .. Luar biasa cara mereka menghilangkan kegugupan orang.
Saran saya, kalo mau pergi Bungy Jumping, jangan pergi sendirian. Sengsara. Kayak saya. Beneran sengsara. Ga ada temen ngomong, temen buat dengerin keluh kesah, teman untuk ngambilin foto, dan lain-lainnya. But anyway, saat itu saya masih keep going. Katanya rasa takut itu harus di lawan!
Step selanjutnya yaitu menuju ke tempat briefing, pemasangan alat dan penimbangan berat badan. Saya di ajari cara untuk membuka pengait tali yang ada di kaki saya saat posisi saya di bawah sudah stabil, jadi kepala ga bakal di bawah terus melainkan saya bisa ganti dengan posisi berdiri. Kata teman saya, untuk bagian ini sangat susah dilakukan karna butuh kekuatan ekstra. Beberapa blogger pun beropini yang sama. Ohya, untuk melakukan Bungy Jump, setiap orang disarankan untuk menggunakan sepatu sporty. Tapi kalo emang ga sempat dibawa, mereka sediain ko.
Setelah itu .. saat saya menuju ke step terakhir yaitu di tempat melompat, tempatnya kosong, sama sekali ga ada antrian apapun dengan kata lain perjalanan saya keujung papan lurus-lurus aja. Padahal yang saya baca dan dengar sebelumnya, biasanya akan ada antrian selama kurang lebih 30 menit sebelum lompat. Jadi saya beneran ga ada waktu untuk .. yasudahlah. Saat itu ada beberapa cowok Filipina (crew) yang menanyakan beberapa pertanyaan dan seorang bule yang mengambil foto-foto saya di sana dan memberikan sedikit terapi emosional agar saya tidak begitu gugup. Kemudian saya ditempatkan di kursi persiapan untuk dikaitkan ke tali-tali yang ada dan dipasangin Go Pro di tangan kanan.
Sebelum lompat saya juga sempat bertanya ke salah satu mas yang ada disitu, saya tanya lagi "Ini aman kan?" .. tau apa balasannya? "Hmm .. mungkin. Ga begitu yakin juga sih". Hahaaa saya beneran hilang kata-kata ngobrol sama mereka. Tapi ini merupakan hal baru yang saya pelajari dalam proses memotivasi orang. Mereka juga sempat tanya, "orang tua kamu tau kalo kamu lompat?" - kalo mereka tau, saya ga bakal berdiri disini mas.
Pas sudah ada diujung papan, saya di larang untuk melihat kebawahketika saya sudah terlanjur melihat kebawah. Saat itu gedung-gedung besar aja terlihat begitu kecil. Jalanan begitu kecil. Mobil-mobil apalagi, terlihat kecil pake banget. Saat itu merupakan saat dimana jantung saya berasa mau berhenti memompa karna saking ga kuatnya, pikiran jadi kosong namun sok berani depan kamera dan napas jadi cepet. Untungnya ada banyak pengunjung yang memotifasi saya, "ayooo kamu bisa". Sisanya teriak-teriak kayak orang kesurupan, saya jadi heran, eh mbak ko saya yang mau lompat situ yang gerogi?
Akhirnya setelah diskusi singkat, hitungan dimulai 5, 4, 3, 2, 1 ....Go! Dannnn entah apa yang ada dibenak saya saat itu, beneran saya ga inget apa-apa. Hal pertama yang saya ingat yaitu saya sudah dibawah dan berusaha keras melepas pengait yang ada di kaki dan saya berhasil! yeahhh ..
Sambil diturunkan ke bawah dengan posisi berdiri, saya jadi mau nangis. Akhirnya saya bisa lawan ketakutan saya dan berhasil lompat dari ketinggian 233 meter. Saya sampe ga bisa percaya pas sampe di bawah. Saya melihat keatas dan .. woahh! Tinggi sekali man! Tali-tali pengikat dibuka dan saya disuruh masuk lagi ke dalam mall dan naik lagi ke atas. Kali ini jantung saya biasa aja pas lihat keluar lift. Di dalam ada kelompok tour bule-bule yang tour guide-nya bilang ke orang-orang "Eh dia baru lompat dari atas lo! Keren kan?" dan tiba-tiba semua pada tepuk tangan. Agak lebay tapi bangga.
Sampai di lantai 61 saya dikerumunin orang dan ditanya-tanya "Eh .. gimana rasanya?, "Kamu ko berani lompat?", "Enak?" kemudian di ajak foto-foto sama beberapa orang India, Cina dan bule-bule. Lumayan, berasa artis dalam sekejap. Setelah itu saya menunggu sekitar 30 menit untuk mengambil flashdisk yang isinya video dan foto yang diambil sebelumnya beserta dengan sertifikat Bungy Jump saya .. yeah!
Informasi tambahan, dengan sertifikat ini, untuk Bungy Jump kedua, saya bisa dapet diskon dan untuk yang keempat bakal digratisin!
Sooo .. dengan cerita yang sangat panjang ini, saya mau mengajak teman-teman yang berencana untuk melakukan Bungy Jumping untuk maju terus pantang mundur!!! Masak kalah sama saya .. #eeh
Kalo ada waktu silahkan di tonton video di bawah ini. Sayonara!
P.S: Saya sebenarnya bukan tipe orang yang sebegitu pemberaninya seperti yang terlihat di video ini. Sok berani sih iya .. Karna berhubung ini direkam bok!
Akhirnya setelah melewati beberapa cobaan yang terjadi di dalam bis, sampailah saya di Macau Tower. Dari sudut jalan, mata saya terpaku ke bagian atas gedung yaitu titik tempat melompat, yang saat itu membuat kedua kaki saya tiba-tiba lemas. Dari tempat perhentian bis, saya mengikuti informasi yang terpampang di jalan untuk menuju ke pintu masuk. Saat masuk saya bisa melihat bagian informasi yang kalau ditanya dimana tempat pendaftaran Bungy Jump, nanti akan di suruh turun menggunakan eskalator ke bawah, lurus-lurus hingga mentok dan kemudian belok kiri.
Di bagian pendaftaran, saya dilayani mbak-mbak Pinay, yang seperti biasaa .. saya dikira orang Filipina juga (dengan bentuk muka yang bulet ini). Setelah menyerahkan sejumlah uang senilai 3988 MOP atau setara dengan Rp. 6.630.542 (kurs hari ini), saya ditanya sama mbaknya "Are you sure you want to do this? Coz your money couldn't be refunded. So please be informed there will be no refund mam". Saya yang makin deg-degan berusaha menjawab "Yes!". Ohya saya memilih yang Full Package, soalnya yang Standard Package ga termasuk video. Kannn sayang ..
Setelah proses bayar membayar, saya di arahkan ke lift bersama-sama dengan beberapa bule-bule dan orang India yang mengikuti tour untuk katanya 'melihat-lihat' saja. Mereka aja dengan tampang yang sangat gagah dan maco katanya ga berani lompat dari atas, lahhh gueee?
Lift bergerak dari lantai dasar menuju ke lantai 61. Liftnya transparan, jadi jantung saya memompa makin cepat saat sudah berada di ketinggian yang sudah sangat tinggi bagi saya, yang gilanya saat dilihat baru lantai 32. Oh saat itu saya beneran pengen nangis. Beneran mau pulang aja. Sesampainya di lantai 61, tubuh saya secara otomatis bergetar karena selain anginnya yang kenceng dan dingin, lantai 61 atau 233 meter itu terlihat begitu tinggi. Serius!
Saat itu saya ingin melihat-lihat dulu persiapan orang-orang yang mau lompat, tapi sayang, ga ada satu orang pun yang terlihat. Untungnya pas nunggu sekitar 15 menit, ada 1 cewek yang sudah beridiri di ujung papan lompat yang sebentar lagi akan melompat. Melihat itu bukannya termotivasi, saya malah makin pengen nangis. Akhirnya saya terpaksa menuju ke loket pendaftaran lantai 61, diminta mengisi surat perjanjian yang salah satu isinya "Mereka tidak akan bertanggung jawab jika ada kecelakaan bla bla bla" dan diberikan kaos merah untuk dipakai saat lompat. Oh saya ingat, saat itu mbak-mbak di loket pendaftaran ini menanyakan saya dari negara apa, saya jawab "Indonesia". Balasnya "Apa?", saya jawab lagi "Indonesia". "Ha? Dimana itu? Selama ini saya belum pernah dengar negara itu disini", saya sampe bilang "Sini mbak, saya tulisin aja" dengan raut muka yanggg 'Apasihh!'.
Setelah itu saya diminta untuk mengikuti tanda kaki yang ada di lantai untuk persiapan melompat. Saya sudah pasrah saat itu. Sesampai di ruang ganti, saya mengganti baju saya dan menyewa locker disana yang saya rada lupa berapa harganya. Kemudian selang beberapa menit, saya bertemu 1 cowok yang bekerja disitu, orang Filipin juga, yang lagi-lagi saya dikira orang sebangsanya, jadi saya diajak ngobrol - lumayann. Terus saya tanya, ini aman kan? balasnya "Hmm tadi baru ada 1 orang yang jatuh sih, tapi tenang darahnya udah kita bersihin ko" .. Luar biasa cara mereka menghilangkan kegugupan orang.
Saran saya, kalo mau pergi Bungy Jumping, jangan pergi sendirian. Sengsara. Kayak saya. Beneran sengsara. Ga ada temen ngomong, temen buat dengerin keluh kesah, teman untuk ngambilin foto, dan lain-lainnya. But anyway, saat itu saya masih keep going. Katanya rasa takut itu harus di lawan!
Step selanjutnya yaitu menuju ke tempat briefing, pemasangan alat dan penimbangan berat badan. Saya di ajari cara untuk membuka pengait tali yang ada di kaki saya saat posisi saya di bawah sudah stabil, jadi kepala ga bakal di bawah terus melainkan saya bisa ganti dengan posisi berdiri. Kata teman saya, untuk bagian ini sangat susah dilakukan karna butuh kekuatan ekstra. Beberapa blogger pun beropini yang sama. Ohya, untuk melakukan Bungy Jump, setiap orang disarankan untuk menggunakan sepatu sporty. Tapi kalo emang ga sempat dibawa, mereka sediain ko.
Setelah itu .. saat saya menuju ke step terakhir yaitu di tempat melompat, tempatnya kosong, sama sekali ga ada antrian apapun dengan kata lain perjalanan saya keujung papan lurus-lurus aja. Padahal yang saya baca dan dengar sebelumnya, biasanya akan ada antrian selama kurang lebih 30 menit sebelum lompat. Jadi saya beneran ga ada waktu untuk .. yasudahlah. Saat itu ada beberapa cowok Filipina (crew) yang menanyakan beberapa pertanyaan dan seorang bule yang mengambil foto-foto saya di sana dan memberikan sedikit terapi emosional agar saya tidak begitu gugup. Kemudian saya ditempatkan di kursi persiapan untuk dikaitkan ke tali-tali yang ada dan dipasangin Go Pro di tangan kanan.
Sebelum lompat saya juga sempat bertanya ke salah satu mas yang ada disitu, saya tanya lagi "Ini aman kan?" .. tau apa balasannya? "Hmm .. mungkin. Ga begitu yakin juga sih". Hahaaa saya beneran hilang kata-kata ngobrol sama mereka. Tapi ini merupakan hal baru yang saya pelajari dalam proses memotivasi orang. Mereka juga sempat tanya, "orang tua kamu tau kalo kamu lompat?" - kalo mereka tau, saya ga bakal berdiri disini mas.
Pas sudah ada diujung papan, saya di larang untuk melihat kebawah
Akhirnya setelah diskusi singkat, hitungan dimulai 5, 4, 3, 2, 1 ....Go! Dannnn entah apa yang ada dibenak saya saat itu, beneran saya ga inget apa-apa. Hal pertama yang saya ingat yaitu saya sudah dibawah dan berusaha keras melepas pengait yang ada di kaki dan saya berhasil! yeahhh ..
Sambil diturunkan ke bawah dengan posisi berdiri, saya jadi mau nangis. Akhirnya saya bisa lawan ketakutan saya dan berhasil lompat dari ketinggian 233 meter. Saya sampe ga bisa percaya pas sampe di bawah. Saya melihat keatas dan .. woahh! Tinggi sekali man! Tali-tali pengikat dibuka dan saya disuruh masuk lagi ke dalam mall dan naik lagi ke atas. Kali ini jantung saya biasa aja pas lihat keluar lift. Di dalam ada kelompok tour bule-bule yang tour guide-nya bilang ke orang-orang "Eh dia baru lompat dari atas lo! Keren kan?" dan tiba-tiba semua pada tepuk tangan. Agak lebay tapi bangga.
Sampai di lantai 61 saya dikerumunin orang dan ditanya-tanya "Eh .. gimana rasanya?, "Kamu ko berani lompat?", "Enak?" kemudian di ajak foto-foto sama beberapa orang India, Cina dan bule-bule. Lumayan, berasa artis dalam sekejap. Setelah itu saya menunggu sekitar 30 menit untuk mengambil flashdisk yang isinya video dan foto yang diambil sebelumnya beserta dengan sertifikat Bungy Jump saya .. yeah!
Informasi tambahan, dengan sertifikat ini, untuk Bungy Jump kedua, saya bisa dapet diskon dan untuk yang keempat bakal digratisin!
Sooo .. dengan cerita yang sangat panjang ini, saya mau mengajak teman-teman yang berencana untuk melakukan Bungy Jumping untuk maju terus pantang mundur!!! Masak kalah sama saya .. #eeh
Kalo ada waktu silahkan di tonton video di bawah ini. Sayonara!
P.S: Saya sebenarnya bukan tipe orang yang sebegitu pemberaninya seperti yang terlihat di video ini. Sok berani sih iya .. Karna berhubung ini direkam bok!
1 komentar:
Write komentarMbaaaaa, hahahaha aku lemas ini.. Sbnrnya aku lg cari blog yg menulis cara supaya posisi bdn bisa balik normal after bouncing. Trnyata ada yg hrs dibuka kaitannya yaaa. Jd gampang ato ga? Tgl 5 jan bsk aku terjun jg mbaaa hahahah.. Tiket udh book online. Aku agak kuatir ga bisa tarik kaitannya wkwkwkwkw.. Masa di video ntr posisiku jd kepala dibawah trus, aggghhhhh.... Omg, antara ga sabar ama pgn cancel sih wkwkwkwkw
Reply