Biaya Hidup di Kota Makati - Filipina

4:22:00 AM 6 Comments A+ a-


Biasanya kalo ada teman-teman (dekat) atau anggota keluarga yang tanya "Berapa sih gaji kamu di sana?", dengan mendengar jawaban saya yang agak keberatan, udah pasti respon mereka "Wahhhhh banyak banget!!" .. Makanya saya paling ga suka kalo ditanyain soal gaji ~

Iya sih, kalo dibandingin sama pendapatan di Indonesia, nominal gaji yang ada di sini sudah pasti terbilang gede. Tapi jangan salah .. untuk kalian yang mendapat tawaran kerja disini dengan gaji yang lumayan besar, yang rata-rata udah pasti diatas 10 juta per bulan, kalian harus tau dulu, berapa sih pengeluaran yang harus di keluarin saat kalian tinggal disini. Nah sekarang saya mau bagikan pengeluaran saya setiap bulan (4 minggu) selama tinggal di Makati, Metro Manila.

Makan (Siang dan Malam) - Weekdays: P 400/ hari x 20 = P 8,000
Makan di luar - Weekend: P 2,000/ minggu = P 8,000
Starbuck: P 190/ hari x 20 = P 3,800
Transportasi - Weekend: P 1,000/ minggu = P 4,000 
Pulsa: P 300/ minggu = P 1,200
Groceries (Buah, sayur, dll.): P 1,500/ minggu = P 6,000
Perlengkapan Pribadi (Toiletries, dkk): P 1,500/ minggu = P 6,000
Salon/ bikin kuku/ pijat/ facial = P 10,000
Lain-lain (Termasuk belanja yang engga-engga): P 10,000

Total = P 57,000 = Rp. 15.042.945/ bulan  *kurs hari ini 1 peso = 264 rupiah

Jadi contohnya ni .. "Contoh"-nya yaa, gaji yang saya dapet disini sekitar Rp. 16.000.000 per bulan, dengan segala pengeluaran diatas, sisa yang bisa saya tabung tentunya kurang dari 1jutaan per bulan. Kebayangggg ga sih???

Okee, mari kita bahas satu-per-satu.

Makanan
Untuk makanan yang tersedia di kota tempat saya tinggal, khususnya di kawasan perkantoran, yang paling murah itu udah pasti makanan cepat saji seperti McDonald's, KFC, Jollibee. dll. Sejauh ini, yang paling saya gemari yaitu Ayam Bakar khasnya orang Pinoy - Inasal. Untuk sekali makan biayanya sekitar P 120 per porsi. Tapi bosen juga kan makan Inasal mulu? .. Nah untuk jenis makanan lain, biasanya harga udah dipatok ke P 150- P 200 per porsi termasuk makanan Indonesia yang ada di Warung Indo, bahkan kadang bisa lebih dari P 300 untuk seporsi Salad Stop! Disini, untuk hidup sehat itu mahal bok .. 

Dulunya saya masih sering masak, tapi seiring berjalannya waktu, kemampuan bangun pagi saya beneran menurun. Mo masak jadi males pake banget. Di kantor sebenarnya udah disediain makanan untuk lunch, cuma beneran rasanya selalu ga cocok sama lidah saya yang masih sedikit kental dengan masakan 'Manado' dan sayangnya ga bisa dipiih variasinya. 

Nah, pas akhir pekan, makan di luar itu biasanya is a must! Bosen juga makan makanan deket kantor mulu. Biasanya kalo udah mau akhir pekan, saya sama teman-teman makan di restoran buffet, hot pot/ shabu-shabu atau jenis makanan baru lainnya yang biasanya harga per kepala mau P 1,000. Kalo keluar ke mall, udah pasti makan di luar. Minggunya abis gereja, udah pasti makan di luar. Ngunjungin Saturday/ Sunday market pun udah pasti keluar uang minimal P 500. Ya begitulahhh hidup ..


Minuman
Minuman yang saya maksudkan disini bukan Vodka, Margarita, dll. Fokus saya kali ini terpaku ke satu merek yang namanya 'Starbuck' yang selama lebih dari 365 kali saya beli, mungkin hanya 3-5 kali mereka menulis nama saya dengan benar (katanya sihh sengaja). Saya sudah beberapa kali, hingga saat saya nulis ini pun sudah ke berapa kalinya saya 'nge-sok' mau berhenti minum Starbuck. Alhasil? minum lagi minum lagi. Tapi beneran agak susah kalo ga minum ini barang. Kerjaan di kantor seharian jadi membosankan dan bawaannya jadi pengen tidur. Favorit saya adalah Coffee Jelly. Harga per gelas ukuran Venti sekitar P 190. Kalo kerja 1 minggu, 5 hari .. yaaa mau ga mau harus beli 5x per minggu. Tapi tingkat keefektifannya benar-benar teruji. Mood bisa jadi bagus lagi kalo udah disodorin Starbuck. Belum lagi sama cake-cakenya. Ahhh sudahlah!


Tempat Tinggal a.k.a Condominium
Mungkin kalian bisa lihat dari pengeluaran saya di atas, ngga ada pengeluaran untuk bayar sewa condominium atau tempat tinggal. Kenapa? Karna saya tinggalnya di condo yang di sediain perusahaan. Bayangin aja kalo saya harus tinggal di luar. Memang sih, contohnya di tempat saya bekerja, jika pegawai tinggal di luar dari condo yang disediakan perusahaan, maka pegawai tersebut akan diberikan uang rumah. Tapi sayangnya untuk sekitar kantor saya, ngga ada condo dengan harga yang sesuai dengan allowance yang didapat dari perusahaan, kecuali diakali dengan mencari teman atau (uhuk) pacar untuk tinggal bareng-bareng (bahasa gaulnya sharing room).

Kalo denger dari teman-teman yang sekarang menyewa condo sendiri, biaya sewa per bulan yang paling murah di sekitar kantoran dimulai dari P 18,000 untuk ukuran Studio, P 25,000 - P 30,000 untuk ukuran 1 bedroom (full furnished) dan P 60,000- P 80,000 untuk 2 bedroom + 1 maidroom. Sebenarnya harga sewa Condo pasti selalu tergantung dari lokasi condonya sendiri, seperti tempat tinggal saya saat ini, untuk jalan ke kantor hanya butuh 5 menit aja, 10 menit ke taman dan 15 menit ke mall. Sangat strategis dan beneran menguras kantong.

Nah .. harganya beda lagi kalo untuk di kota sebelah, contohnya di Pasay. Dengan P 10,000 kalian mungkin udah bisa dapetin condo/ apartemen ukuran studio atau jika beruntung bisa dapet 1 bedroom tapi dengan lokasi condo yang harus pake jalan kaki bermenit-menit. Untuk informasi lengkap mengenai harga condo, kalian bisa lihat di Rentpad atau OLX.

Kota Makati memang terkenal dengan biaya hidup yang cukup tinggi dibandingkan dengan kota sebelahnya seperti Pasay. Namun untuk lokasi perkantoran itu rata-rata terletak di Makati, oleh karena itu Makati dijuluki CBD (Central Business District), yang artinya tempat ini merupakan pusat bisnis negara Filipina. Nah enaknya disini, untuk dari kota A ke kota B, contohnya Makati ke Pasay, kalo ga macet itu hanya memerlukan waktu 10 menit. Hmm intinya deket aja, ga kayak Jakarta ke Bandung. Namun sayangnya .. untuk kata 'ga macet' itu biasanya hanya berlaku di hari minggu aja. Untuk hari sibuk atau hari kerja seperti hari Senin - Kamis itu bisa memakan waktu dari 30 menit ke 1 jam dan hari Jumat bisa dari 1-2 jam (di luar hujan). Kerennya lagi, cuaca seperti hujan bisa berkontribusi menambah waktu macet sekitar 30 menitan bahkan 1 jam .. sadis kan? Hari sabtu bisa lebih cepat sedikit dari hari kantoran, namun tetep aja masih macet.

Yang harus dipertimbangkan untuk tinggal di Pasay itu adalah waktu dan biaya transportasi. Mungkin untuk biaya transportasi bisa diakali dengan naik bus atau angkutan umum lainnya. Tapi untuk waktu yang terbuang pada saat macet benar-benar ga bisa dikompromi (oleh saya).


Transportasi
Seperti yang sudah saya infokan di atas, saya tinggal di condo yang disediakan perusahaan, yang hanya berjarak 5 menit dari kantor. Dengan kata lain, setiap harinya saya sudah pasti tidak memiliki yang namanya pengeluaran untuk transportasi. Pengeluaran transportasi biasanya terjadi pada saat akhir pekan saja. Karena saya tipe orang yang jalan di panas sedikit aja udah kayak lari 2 km, jadi kemana-mana selama itu cuacanya panas, udah pasti naik taxi. Nah karena sekarang teknologi udah makin canggi dan kenyamanan udah jadi misi utama para pebisnis, jadilah saya lebih memilih menggunakan Grab dibandingkan taxi. Untuk Grab biasanya paling murah P 70 untuk perjalanan dari rumah ke gereja yang kalo jalan kaki cuma 15 menit aja *pardon me. Paling mahal itu biasanya pas macet dan hujan di sabtu malam. Dari mall deket rumah ke condo aja bisa dipatok P 400 yang padahal kalo jalan cuma 15 menit doang. 

Untungnya bagi kalian yang kuat jalan dan tahan panas kayak Avatar, jalan kaki bisa menjadi salah satu kunci utama dalam berhemat. Menggunakan transportasi umum juga hemat, seperti bus, FX atau Jeepney. Biasanya untuk bus yang dari Pasay ke Makati, penumpang cukup membayar senilai P 12 yang kalo pake taxi atau Grab bisa menjulang ke P 100. Intinya pilihan ada di tangan kamu ..


Listrik, Air, Internet
Dari informasi yang saya dapatkan, biaya listrik yang biasanya dibayar teman-teman saya sekitar P 3,000 untuk yang tinggal berdua. Di unit condo saya, per bulan kami bayar sekitar P 25,000 atau sekitar Rp. 6.6 juta per bulan. Kami tinggalnya berlima dengan 1 asisten rumah tangga. 3 kamar dengan 3 AC (2 AC di kamar dan 1 AC di ruang tamu). Untuk tagihan air cukup murah, biasanya kami membayar sekitar P 2,000 per bulan. Sedangkan untuk internet kami menggunakan provider PLDT yang per bulannya dibayar P 3,826. Di Flipina, yang paling sering digunakan itu kalo ga PLDT yaa SKY, tapi contohnya di gedung tempat saya tinggal, mereka hanya mengijinkan penghuninya untuk menggunakan PLDT (yang agak mahal dan lelet), jadi mau ga mau harus mau.


Pulsa
Saya merupakan pengguna salah satu provider besar di Filipina yaitu SMART. Hidup di era yang sedikit-sedikit Facebook, sedikit-sedikit Instagram ini, sebagian besar pulsa sudah pasti dialokasikan untuk berlangganan internet. Untuk nelpon saya subscribe Skype dan untuk SMS, karena udah jarang dipake, provider yang saya gunakan lebih kasih ke Gratis dibanding harus bayar. Biasanya saya subscribe internet bulanan sekitar P 300 untuk 2 GB data. Sayangnya, dalam seminggu atau hitungan hari, datanya udah keburuh abis (kebanyakan main Instagram sih!). Jadilah karena sebulan ada 4 minggu, maka P 300 harus diisi 4 kali. - Jangan ditiru.


Hepi-hepi
Disini hiburan mah buanyaakk .. uang aja yang ga cukup. Contohnya untuk nonton bioskop, sekali nonton itu udah paling murah yang harus dibayar sekitar P 200 = 60 ribu. *ketika di Indonesia dengan 25.000 rupiah udah bisa duduk manis didalam theater*

Selain itu bagi para wanita, pengeluaran spesial seperti 'nyalon' yang untuk perawatan rambut aja bisa berkisar antara P 3,000- P 4,000, pijat sekitar P 1,000 - P 4,000 dan Kuku-kukuan P 1,000 - P 3,000 sudah pasti ga murah. Biasanya untuk nyalon dan pijat saya sama teman-teman pergi ke kota Bonifacio yang cuma 10 menit juga dari Makati (kalo ga macet). 

Nah untuk yang seneng party, urusan clubbing, cafe, bar, de el el juga harganya agak sedikit najis. Untuk pilihan ga usah ditanya .. mulai dari yang di lantai dasar ke rooftop, live music ke board game, depan jalan ke dalam gedung, semuanyaa tersediaa teman! Contohnya nih ke bar untuk dua orang, tagihan yang harus dibayar biasanya sekitar P 1,000 ke P 1,500 untuk minum 4 gelas beer di tambah dengan makanan pendampingnya seperti Onion Ring, French Fries, dll. Tapi karna ada pepatah yang mengatakan "Work hard, party harder" .. jadi ini sudah merupakan salah satu kebutuhan para pegawai kantoran yang setidaknya harus dilakukan sebulan sekali, ya kan?


Gym
Nah ini salah satu 'kata seram' yang berhasil saya hindari di tahun 2017 ini. Kenapa harus ke Gym kalo ada taman besar yang bisa diputer 3 kali dan udah bikin ngos-ngosan? Kemarin sih alesan saya ikut membership ini karena .. termotivasi dengan lihat orang-orang (cowok cakep) di tempat Gym. Kelasnya pun banyak, mulai dari Yoga ke Street Dance, yang selama 6 bulan saya hanya ikut 4 kelas aja (d*mn it!). Pokonya inti dari percakapan ini.. suka-suka kalian lah mo ikut apa ga. Sekarang saya lebih pilih lari di Ayala Triangle Park ketimbang daftar membership. Kebetulan condo saya juga sediain Gym, jadi kenapa harus keluar duit kalo ada yang gratisan? ya kan? 


Nah berbicara harga membership, biasanya rata-rata sekitar P 2,000 per bulan. Udah plus lainnya-lainnya seperti Security Deposit lah, Registration Fee lah, ujung-ujungnya jadi P 15,000 buat 6 bulan. Bisa dicicil bagi yang ada kartu kredit atau dibayar cash bagi orang-orang beruntung yang tidak memilih kartu kredit sebagai bagian dari hidupnya.


Shopping
Kategori belanja yang ada di benak saya itu terbagi dua, pertama kebutuhan dan kedua seolah-olah butuh. Untuk kebutuhan biasanya seperti buah-buahan, perlengkapan mandi dan muka khususnya untuk alis-alisan, beberapa barang lainnya seperti tissue, madu, pembalut, parfum, dan lain-lainnya (yang beneran penting). Dalam hal ini saya sangat bangga, ketika cemilan tidak termasuk dalam daftar yang harus di beli.

Nah sekarang saya akan daftarkan rincian dari ketegori kedua yaitu "seolah-olah butuh". Saya berikan dalam bentuk skenario.
  1. Woahh dress putihnya cantik bangett! (Padahal di dalam lemari udah ada 4 dress putih). Oh kan minggu depan saya ada janji sama temen! Kayaknya pake putih cantik deh. Tapi kan udah ada .. hmmm cuma yang di lemari kan udah gak pas. Kayaknya harus beli baru deh, pas lagi sale juga, setengah harga lagi. Hasilnya: Beli. Dipake: SATU kali aja.
  2. Ihhh sayurnya cantik-cantik deh. Warna ijonya seger bangettt. Ah nanti kan bisa dimasak ini. Kebetulan lagi pengen makan ini. Hasilnya: Beli. Minggu depannya: Rusak, ga dimasak.
  3. Hmm kayaknya rambut makin kucel deh. Coba ini produk ah .. Dari review-nya sih bagus. Terkenal lagi mereknya. Sapa tau kan rambut bisa makin cantik. Hasil: Beli. Bulan depannya: Kasih ke ate (asisten rumah tangga).

Dannn .. itulah kira-kira rincian pengeluaran jika kalian tinggal di Filipina khususnya di kota-kota yang ada di Metro Manila dalam hal ini Makati. Pengeluaran sebenarnya tergantung pribadi masing-masing. Mungkin dari daftar di atas, ada yang bagi kalian ga penting, atau bisa jadi ada teman-teman saya yang pengeluarannya hanya setengah dari yang di atas. ya kan?

Intinya kalo mau tinggal di luar negeri, harus dipikirin dulu biaya hidup dan berapa banyak yang bisa ditabung atau setidaknya di kirim ke Indonesia, biar ga sia-sia kerja jauh-jauh dari rumah.  So, sekian dulu informasi yang bisa saya berikan, semoga bisa berguna ya .. Sayonara!


6 komentar

Write komentar
Anonymous
AUTHOR
June 29, 2017 at 2:52 AM delete

Super sekali ini nona noh.sukses yo

Reply
avatar
October 29, 2017 at 8:06 AM delete

Saya malah baru tahu kalau biaya hidup di Jakarta, lebih murah dibandingkan dengan Makati :(

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
December 10, 2017 at 9:30 AM delete

Nona masih di filipina?

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
December 10, 2017 at 10:15 PM delete

Nona masih di filipina?
Sy ada kemungkinan tahun depan ada project di filipina.

Reply
avatar
elgia
AUTHOR
June 24, 2018 at 9:42 PM delete

Wah, saya ditawari kerja di makati dengan gaji 7juta.tapi ful fasilitas dari kantor. Kira2 bisa idup nyaman ga yah

Reply
avatar