Pengalaman Liburan ke Dubai
Kalo udah ngomongin soal Dubai pasti udah kebayang lah ya berapa banyak biaya yang harus di keluarin, yang kalo lihat di video-video Facebook aja, segala sesuatu mengenai Dubai selalu berhubungan dengan 'kemewahan'.
Yang perlu dicatet, Dubai bukan negara ya. Dubai merupakan salah satu kota atau emirat yang ada di UAE (United Arab Emirates). Selain sebagai kota terpadat, Dubai juga merupakan kota yang diincar banyak turis atau pelancong mancanegara karna kemewahan, fasilitas, keunikan dan 'ke ke' lainnya yang ga bisa ditemukan di kota-kota lain yang ada di UAE, bahkan di dunia.
Nah, bulan Februari yang lalu, sebelum perjalan ke Maldives, saya sempat menghabiskan 4 hari di Dubai bersama 1 teman saya. Untuk informasi lengkapnya, sok atuh di baca ..
Baca juga: Pengalaman Liburan ke Maldives
Gimana ya cara ke Dubai?
Gampang .. waktu itu pesawat yang saya gunakan adalah Philippine Airlines yang rutenya lansung dari Manila ke Dubai. Dengan kualitas pesawat yang lumayan nyaman, makanan yang 'okelah' dan penerbangan yang ga pake singgah-singgah, harga tiket USD 236.50 atau sekitar Rp. 3.173.238 udah pasti termasuk murah. Perjalanannya memakan waktu sekitar 10 jam dari Manila dan kalo ga salah dari Jakarta sekitar 7 jam lebih atau hampir 8 jam. Dengan durasi penerbangan yang udah pasti bikin mati gaya, menggunakan pesawat yang diatas rata-rata udah menjadi keharusan, kecuali kalian benar-benar bisa bertahan dengan pesawat yang pengap, sempit, ga ada hiburan dan sebagainya.
Sebagai ibu kota negara kesatuan republik Indonesia, Jakarta tentu menyediakan penerbangan langsung ke Dubai. Kalian bisa menggunakan salah satu pesawat terbaik di dunia yang bernama Emirates, yang kalo kalian pesan dari jauh-jauh hari, kalian mungkin bisa mendapatkan harga tiket PP sekitar 10jutaan (ouch!).
Kalo harga tersebut terlalu mahal, seperti biasa kalian bisa mengakali dengan menuju ke Singapura terlebih dulu atau bisa dari Jakarta tapi menggunakan pesawat yang pake transit, seperti Thai Airways yang harga tiket PPnya sekitar 6jutaan, transit Bangkok atau dengan Srilankan Airlines yang tiket PPnya sekitar 6jutaan juga dengan transit di Colombo. Lumayan lahh selain kualitas pesawat yang bagus, kalian juga bisa jalan-jalan dulu di kota tempat kalian transit (tanpa menggunakan visa) - sekali mendayung dua tiga pulau terlewati, ya kan?
Harus pake visa ga ya?
Dengan sangat menyesal, paspor hijau yang kita miliki sudah pasti tidak bisa lolos tanpa menggunakan visa. Namun ga perlu khawatir, di jaman yang sudah serbah modern saat ini, visa dubai mah kecil aja dapetinnya .. silahkan dibaca di sini untuk prosesnya: Cara Mudah Membuat Visa Dubai.
Mata uangnya apa?
Di Dubai mata uang yang digunakan yaitu AED atau Dirham dengan nilai tukar 1 AED = Rp. 3.639 (kurs hari ini - 12 July 2017).
Transportasi apa aja yang ada di sana?
Sebelum terbang ke Dubai, saya sempat nonton 1 video di Facebook yang kalian mungkin juga udah nonton. Videonya mengenai seorang cowok dengan mobil Bugatti yang menggunakan akun Uber temannya untuk menjemput para penumpang pengguna Uber. Sejak saat itu saya beneran doa banyak-banyak biar saya bisa menjadi salah satu penumpang beruntung yang bisa sedikit bergaya dengan mobil mewah yang ada di Dubai.
Oke, mari kembali ke pembahasan. Dengan segala kemewahan yang ada, Dubai masih menyediakan transportasi publik yang bisa digunakan para turis yang berkunjung ke negaranya. Transportasi yang tersedia diantaranya berupa taxi, metro (kereta), bus, water bus (bus air?), abras (water taxi), dll.
Saat itu saya lebih banyak menggunakan Uber ketimbang transportasi publik. Uber disana rata-rata Lexus (berasa jadi orang kaya) dengan biaya sekali jalan sekitar AED 100.
Transportasi publik yang saya gunakan saat itu pun kebanyakan hanya metro dan bus. Untuk metro, biayanya sekitar 14 AED untuk sekali jalan dari Sharaf DG ke Dubai Mall/ Burj Khalifa. Dari bandara mungkin kalian bisa menggunakan metro atau bis. Untuk kemana tujuannya udah pasti tergantung tempat yang akan kalian tinggali nanti.
Tinggalnya dimana? Mahal?
Soal mahal ga mahal seperti biasa .. kembali ke kalian-kalian mau tinggalnya macam mana. Cuma untuk di Dubai, hostel itu sangat-sangat jarang atau bahkan hampir ga ada. Kebanyakan di Dubai itu kalo ga hotel yaa apartemen hotel. Kemarin saya menggunakan booking.com dan memesan hotel apartemen bernama Al Barsha Hotel Apartments by Mondo. Dari namanya sih udah pasti modelnya mirip apartment, lokasi strategis, ruangannya besar (bisa diisi hingga 8 orang mungkin), terdiri dari 1 kamar, 1 kamar mandi + wc, 1 wc, dapur, balkoni, ruang tamu dan ruang makan. Untuk harga, sekitar AED 1615.95 atau Rp. 5.878.061 untuk 6 hari 5 malam. Harga belum termasuk pajak 10% dan ga ada sarapan. Lumayan murah sih jika dilihat dari lokasi dan ruangannya. Kebetulan saat itu saya perginya sama teman jadi biaya di tanggung berdua.
Harga per kamar biasanya di mulai dari 500an ribu, kalo mau hemat bisa gunain Airbnb dan cari kamar yang sesuai budget yang kalian set. Daftar di sini yuk, nanti bisa dapet bonus hingga Rp. 300.000!
Baca juga: Apa itu Airbnb?
Foto kamar
Foto Dapur
Foto ruang tamu
Makannya Gimana? Enak? Mahal?
Enak udah pasti iyaaaaaa! Biasalah makanan-makanan orang Middle East. Harganya .. hmm lumayan. Sekali makan bisa abisin AED 100an, tergantung dari tipe makanan yang dimakan. Cuma karna saya orangnya suka coba-coba dan hobinya cari di Trip Advisor untuk tempat makanan mana yang highly recommended, jadilah budget-nya makin besar sebanding dengan pengeluaran yang makin membengkak.
Paling sering saya makan siang aja di luar, untuk sarapan dan makan malam suka masak di rumah. Sekali belanja untuk 2 hari sekitar AED 100an tapi untuk 4 kali makan, hemat kan? Untuk sarapan biasanya saya sudah kebiasaan makan buah aja nanti malem baru makan-makan sedikit berat. Ini biaya untuk 2 orang ya.
Makan di luar
Bahan untuk masak
Sarapan 'hand made'
Ngapain aja di sana?
Sebagian besar alasan orang-orang mengunjungi Dubai karna ingin melihat gedung pencakar langit tertinggi di dunia yang dikenal sebagian orang dari film-nya mantan pacar saya Mission Impossible: Ghost Protocol dengan nama Burj Khalifa. Sebagian lagi karena Dubai merupakan kota yang 'must visit' di bucket list mereka. Sebagai orang yang mau coba hal-hal baru, alasan utama saya mengunjungi Dubai saat itu ialah untuk Skydiving!! Saya benar benar benar benar excited saat ingin mengunjungi kota ini. Puluhan video Skydive di Youtube sudah ditonton berulang-ulang kali. Ehh siapa sangka akhirnya saya bisa upload video saya sendiri. Hehe
Kebayang ga sih loncat dari pesawat (sama cowok cakep) dengan modal pasrah sambil menikmati pemandangan A man made island yang tidak lain dan tidak bukan dikenal dengan nama The Palm ... ahh beneran ini harus dimasukin ke bucket list kalian!
Baca juga: Pengalaman loncat dari pesawat di Dubai!
Jadi selain skydiving di The Palm, di bawah ini merupakan hal-hal lainnya yang bisa kalian lakukan selama kalian berada di Dubai. Check it out!
Kapan waktu yang tepat mungunjungi Dubai?
Nah kalo ini tergantung ni. Sebagai orang yang ga suka panas-panasan apalagi gosong-gosongan, saya secara subjektif pasti lebih memilih berkunjung pada musim dingin. Ehh jangan salah lo, musim dingin di Dubai mah dinginnya Parompong kalah telak!
Kata orang-orang sih di Dubai itu cuma ada dua musim, yaitu 'Panas' (hot) sama 'Panas banget!' (hotter) tapi tenang .. di Dubai juga ada yang namanaya 'winter season' ko. Paling enak mengunjungi Dubai itu pada bulan November ke Maret saat suhunya adem ayem. Ga enaknya, ransel makin gede karna harus bawa jaket kemana-mana. Periode ini dikenal dengan 'Peak Season'-nya Dubai, jadi jangan heran kalo di bulan-bulan segitu, saingan untuk mendapatkan cowok berhidung mancung agak ketat.
Pakaiannya ga boleh yang ala-ala artis Hollywood ya?
Hmm pasti semua udah ada gambaran lah ya, saat mengunjungi negara-negara yang berada di Timur Tengah, pakaian apa aja yang harus dikenakan, ya kan? Well, sebenarnya di Dubai ga begitu ketat sih harus pake ini itu yang ujung jari kaki pun ga bisa kelihatan. Buktinya banyak ko saya kemarin liat beberapa bule yang entah dari mana pakenya celana pendek 'normal' yang masih setengah jingkal dari lutut. Cuma sebagai warga negara yang baik yang menghormati budaya negara lain, marilah kita sesuaikan cara berpakaian kita yang tidak memancing mata para abang-abang tajir beristri di sana.
Di Dubai sebenarnya udah seperti kota-kota besar lainnya, ya iyalahhh isinya hampir 80% adalah 'expatriat' yang populasi terbanyak yaitu dari negara India, Pakistan, Filipina, Bangladesh dan Sri Lanka. Makanya bahasa tagalog bisa terdengar di setiap sudut kota Dubai - jadi berasa di Manila. Selain itu banyak juga orang-orang bule yang tinggal di sana yang sering dikenal dengan sebutan 'western'. Jadi untuk baju apa yang harus digunakan, yaaaa gitu .. udah kayak kota-kota besar lainnya tapi masih ada batas. Kemarin saya memberanikan diri pake terusan tanpa tangan, tapi ga ada tuh yang liat-liatin. Sejauh masih rapi, ya masih oke.
Saya rasa dengan budaya kita sebagai orang Indonesia, pakaian ga bakal jadi masalah selama kita berada di Dubai. Asal jangan ke kuta-kutaan, ke legian-legiannn atau ke tanjuang benoan aja .. so pasti aman.
Saran saya bagi orang Indonesia yang (uhuk) sering saya temui di beberapa negara sebelumnya, yang ga hujan ga panas, mo jalan menanjak ke, mo jalannya becek ke tapi tetep gayanya udah kayak artis ibu kota dengan tas tenteng dan sepatu berhak kira-kira 5 cm, mending pas ke Dubai pake aja yang 'bikin nyaman' baik dilihat langsung maupun di foto. Dubai itu udah terkenal dengan kemewahannya, jadi buat kalian yang mau terlihat (uhuk) mending lebih dipikirin berapa luas tempat yang bakal kalian puterin ketimbang seberapa keliatan bergaya-nya saya di foto-foto nanti.
Apalagi buat kalian yang pecinta belanja, sumpahhhh The Dubai Mall itu ga kencil cin! Daripada ga bisa muterin satu mall karena sakit kaki, mending pake sepatu atau sendal yang nyaman yang bisa bawa kalian muterin itu satu area. Ga rugiiii .. harga-harganya murmer! Saya aja kemarin (tergoda) beli beberapa barang yang harganya beneran lebih murah dari Duty Free yang ada di Singapura - apalagi Manila.
Nanti pake bahasa apa di sana?
Seperti yang sudah di informasikan di atas, lebih dari setengah yang hidup di sana adalah orang asing yang mencari nafkah dan pengalaman. Jadi bahasa inggris udah bahasa yang biasa aja yang sering digunakan untuk berkomunikasi di sana. Kalo kalian bisa bahasa Hindi atau Tagalog sih makin mantep lagi ..
Apalagi yaa yang perlu di bagikan??? hmmm kayaknya ini dulu deh. Nanti kalo kalian ada pertanyaan atau mungkin bagi yang udah pernah kesana atau tinggal di sana sebelumnya bisa membagikan pengalaman di kolom komentar di bawah.
Semoga tulisan ini bermanfaat buat kalian yang pengen cepet-cepet ke Dubai .. Sayonara!
Nah, bulan Februari yang lalu, sebelum perjalan ke Maldives, saya sempat menghabiskan 4 hari di Dubai bersama 1 teman saya. Untuk informasi lengkapnya, sok atuh di baca ..
Baca juga: Pengalaman Liburan ke Maldives
Gimana ya cara ke Dubai?
Gampang .. waktu itu pesawat yang saya gunakan adalah Philippine Airlines yang rutenya lansung dari Manila ke Dubai. Dengan kualitas pesawat yang lumayan nyaman, makanan yang 'okelah' dan penerbangan yang ga pake singgah-singgah, harga tiket USD 236.50 atau sekitar Rp. 3.173.238 udah pasti termasuk murah. Perjalanannya memakan waktu sekitar 10 jam dari Manila dan kalo ga salah dari Jakarta sekitar 7 jam lebih atau hampir 8 jam. Dengan durasi penerbangan yang udah pasti bikin mati gaya, menggunakan pesawat yang diatas rata-rata udah menjadi keharusan, kecuali kalian benar-benar bisa bertahan dengan pesawat yang pengap, sempit, ga ada hiburan dan sebagainya.
Sebagai ibu kota negara kesatuan republik Indonesia, Jakarta tentu menyediakan penerbangan langsung ke Dubai. Kalian bisa menggunakan salah satu pesawat terbaik di dunia yang bernama Emirates, yang kalo kalian pesan dari jauh-jauh hari, kalian mungkin bisa mendapatkan harga tiket PP sekitar 10jutaan (ouch!).
Kalo harga tersebut terlalu mahal, seperti biasa kalian bisa mengakali dengan menuju ke Singapura terlebih dulu atau bisa dari Jakarta tapi menggunakan pesawat yang pake transit, seperti Thai Airways yang harga tiket PPnya sekitar 6jutaan, transit Bangkok atau dengan Srilankan Airlines yang tiket PPnya sekitar 6jutaan juga dengan transit di Colombo. Lumayan lahh selain kualitas pesawat yang bagus, kalian juga bisa jalan-jalan dulu di kota tempat kalian transit (tanpa menggunakan visa) - sekali mendayung dua tiga pulau terlewati, ya kan?
Harus pake visa ga ya?
Dengan sangat menyesal, paspor hijau yang kita miliki sudah pasti tidak bisa lolos tanpa menggunakan visa. Namun ga perlu khawatir, di jaman yang sudah serbah modern saat ini, visa dubai mah kecil aja dapetinnya .. silahkan dibaca di sini untuk prosesnya: Cara Mudah Membuat Visa Dubai.
Mata uangnya apa?
Di Dubai mata uang yang digunakan yaitu AED atau Dirham dengan nilai tukar 1 AED = Rp. 3.639 (kurs hari ini - 12 July 2017).
Transportasi apa aja yang ada di sana?
Sebelum terbang ke Dubai, saya sempat nonton 1 video di Facebook yang kalian mungkin juga udah nonton. Videonya mengenai seorang cowok dengan mobil Bugatti yang menggunakan akun Uber temannya untuk menjemput para penumpang pengguna Uber. Sejak saat itu saya beneran doa banyak-banyak biar saya bisa menjadi salah satu penumpang beruntung yang bisa sedikit bergaya dengan mobil mewah yang ada di Dubai.
Oke, mari kembali ke pembahasan. Dengan segala kemewahan yang ada, Dubai masih menyediakan transportasi publik yang bisa digunakan para turis yang berkunjung ke negaranya. Transportasi yang tersedia diantaranya berupa taxi, metro (kereta), bus, water bus (bus air?), abras (water taxi), dll.
Saat itu saya lebih banyak menggunakan Uber ketimbang transportasi publik. Uber disana rata-rata Lexus (berasa jadi orang kaya) dengan biaya sekali jalan sekitar AED 100.
Transportasi publik yang saya gunakan saat itu pun kebanyakan hanya metro dan bus. Untuk metro, biayanya sekitar 14 AED untuk sekali jalan dari Sharaf DG ke Dubai Mall/ Burj Khalifa. Dari bandara mungkin kalian bisa menggunakan metro atau bis. Untuk kemana tujuannya udah pasti tergantung tempat yang akan kalian tinggali nanti.
Tinggalnya dimana? Mahal?
Soal mahal ga mahal seperti biasa .. kembali ke kalian-kalian mau tinggalnya macam mana. Cuma untuk di Dubai, hostel itu sangat-sangat jarang atau bahkan hampir ga ada. Kebanyakan di Dubai itu kalo ga hotel yaa apartemen hotel. Kemarin saya menggunakan booking.com dan memesan hotel apartemen bernama Al Barsha Hotel Apartments by Mondo. Dari namanya sih udah pasti modelnya mirip apartment, lokasi strategis, ruangannya besar (bisa diisi hingga 8 orang mungkin), terdiri dari 1 kamar, 1 kamar mandi + wc, 1 wc, dapur, balkoni, ruang tamu dan ruang makan. Untuk harga, sekitar AED 1615.95 atau Rp. 5.878.061 untuk 6 hari 5 malam. Harga belum termasuk pajak 10% dan ga ada sarapan. Lumayan murah sih jika dilihat dari lokasi dan ruangannya. Kebetulan saat itu saya perginya sama teman jadi biaya di tanggung berdua.
Harga per kamar biasanya di mulai dari 500an ribu, kalo mau hemat bisa gunain Airbnb dan cari kamar yang sesuai budget yang kalian set. Daftar di sini yuk, nanti bisa dapet bonus hingga Rp. 300.000!
Baca juga: Apa itu Airbnb?
Foto kamar
Foto Dapur
Foto ruang tamu
Makannya Gimana? Enak? Mahal?
Enak udah pasti iyaaaaaa! Biasalah makanan-makanan orang Middle East. Harganya .. hmm lumayan. Sekali makan bisa abisin AED 100an, tergantung dari tipe makanan yang dimakan. Cuma karna saya orangnya suka coba-coba dan hobinya cari di Trip Advisor untuk tempat makanan mana yang highly recommended, jadilah budget-nya makin besar sebanding dengan pengeluaran yang makin membengkak.
Paling sering saya makan siang aja di luar, untuk sarapan dan makan malam suka masak di rumah. Sekali belanja untuk 2 hari sekitar AED 100an tapi untuk 4 kali makan, hemat kan? Untuk sarapan biasanya saya sudah kebiasaan makan buah aja nanti malem baru makan-makan sedikit berat. Ini biaya untuk 2 orang ya.
Makan di luar
Bahan untuk masak
Sarapan 'hand made'
Ngapain aja di sana?
Sebagian besar alasan orang-orang mengunjungi Dubai karna ingin melihat gedung pencakar langit tertinggi di dunia yang dikenal sebagian orang dari film-nya mantan pacar saya Mission Impossible: Ghost Protocol dengan nama Burj Khalifa. Sebagian lagi karena Dubai merupakan kota yang 'must visit' di bucket list mereka. Sebagai orang yang mau coba hal-hal baru, alasan utama saya mengunjungi Dubai saat itu ialah untuk Skydiving!! Saya benar benar benar benar excited saat ingin mengunjungi kota ini. Puluhan video Skydive di Youtube sudah ditonton berulang-ulang kali. Ehh siapa sangka akhirnya saya bisa upload video saya sendiri. Hehe
Kebayang ga sih loncat dari pesawat (sama cowok cakep) dengan modal pasrah sambil menikmati pemandangan A man made island yang tidak lain dan tidak bukan dikenal dengan nama The Palm ... ahh beneran ini harus dimasukin ke bucket list kalian!
Baca juga: Pengalaman loncat dari pesawat di Dubai!
Jadi selain skydiving di The Palm, di bawah ini merupakan hal-hal lainnya yang bisa kalian lakukan selama kalian berada di Dubai. Check it out!
- Naik ke lantai 148 di salah satu gedung yang menjadi icon-nya Dubai yaitu Burj Khalifa.
- Untuk pencinta shopping, selamat datang di The Dubai Mall. Sumpah, capek bok muterin ini tempat. Selain untuk belanja, kalian juga bisa berfoto-foto di aquarium gede yang sering muncul videonya di Facebook. Ada mall-mall lain juga sih jika 'belanja' adalah nama tengah kalian. Contohnya: Mall of the Emirates (bisa sambil main indoor ski-nya bo!), Dubai Outlet Mall, BurJuman dan Ibn Battuta Mall.
- Menyaksikan The Dubai Fountain, pertunjukan air yang menari-nari (apasih!) alias air mancurrr. Kerenn asal jangan lagu romantis aja, bikin baper!
- Berpetualang di Palm Jumeirah atau sering disebut ‘A man-made island’ yang bentuknya kayak pohon palem.
- Mengunjungi Dubai Creek – tempat yang disebut ‘Old Dubai’ sebagai rute perdagangan kuno orang asli Dubai. Naik Abra is a must guys!
- Jalan-jalan dan bersantai di pantai Jumeirah Beach Residence. Mulai dari belanja, nonton bioskop, makan enak sampai berjemur di pinggir pantai udah sepakettt ..
- Menikmati pemandangan layang-layang di Kite Beach sambil berselfie di depan gedung Burj Al Arab yang modelnya hampir sama kayak gedung Lagoon Tamansari-nya Manado (pamer!).
- Bergaul sambil menikmati pemandangan gedung-gedung pencakar langit di Dubai Marina Yacht Club. Sapa tau nemu jodoh disana ..
- Naik unta, sandboarding, foto ala-ala ‘Princess Jasmine’, off road dengan vintage 1950’s Land Rover, tato hena, barbeque-an, nge-wine sambil nonton pertunjukan hewan liar dan menikmati kilauan bintang-bintang yang kerasa deket banget dengan Desert Safari Dubai. Kemarin saya menggunakan Platinum Heritage tour - harganya lumayan, tapi worth it! Yang uangnya udah ga ada tempat, bisa tuh dicoba menghabiskan semalam dengan tinggal di camp atau resort mahal yang harganya start dari USD 2,000 (hahaaa becanda!!).
- Belajar sejarah Dubai di Al Fahidi Historical Neighbourhood. Rasakan hawa-hawa kehidupan jaman dulu di Dubai dengan berjalan melalui labirin yang kalo di pake foto, kerennya ga nahan bo ..
- Bagi yang suka dengan sejarah, berkunjung ke Etihad Museum juga bisa menjadi pilihan tepat.
- Mengendarai Dubai Canal yang panjang rutenya sekitar 3.2 km, lumayan kan?
- Menyaksikan penggabungan antara tradisi dan kemewahan di Madinat Jumeirah (Artinya: City of Jumeirah). Resort ini sering dijuluki ‘Past meets Present’ dimana dengan tampilan bangunan yang bergaya tradisional, resort ini menyediakan pelayanan ‘world-class’ seperti Talise Spa, Madinat Souk, Madinat Theatre dengan lebih dari 40 restoran dan lounges di dalamnya.
- Yang suka seni dan budaya, Dubai Opera bisa menjadi pilihan yang tepat yang isinya ga kalah sama London’s West End atau Manhattan’s Broadway. Gedungnya yang terinspirasi dari kapal ‘Dhow’-nya orang Arab aja udah ga kalah keren kalo dipake nyelfiee ..
- Buat yang hobby naik wahana-wahana kayak di Dufan, IMG Worlds of Adventure adalah tempat yang paling pas untuk kalian. Ini merupakan ‘indoor theme park’ terbesar di dunia lo! Ga heran sih ya .. Selain IMG, ada juga beberapa theme parks lain seperti Motiongate, Bollywood Park dan Legoland theme and waterpark untuk anak-anak dan Riverland Boulevard untuk kalian yang udah beranjak dewasa.
- Shopping ala-ala orang Eropa di City Walk. Selain karena lokasinya yang oke, tempat ini di design untuk kalian-kalian yang hobi masuk keluar toko dengan gaya-gaya bule. Jadi panjang rute jalan tempat ini yaitu 13,000 m2, dengan hiburan lain seperti air mancur, tempat bermain anak-anak dan tempat duduk terbuka tempat ngecengin cowok-cowok timur tengah .. ceileh!
Nah kalo ini tergantung ni. Sebagai orang yang ga suka panas-panasan apalagi gosong-gosongan, saya secara subjektif pasti lebih memilih berkunjung pada musim dingin. Ehh jangan salah lo, musim dingin di Dubai mah dinginnya Parompong kalah telak!
Kata orang-orang sih di Dubai itu cuma ada dua musim, yaitu 'Panas' (hot) sama 'Panas banget!' (hotter) tapi tenang .. di Dubai juga ada yang namanaya 'winter season' ko. Paling enak mengunjungi Dubai itu pada bulan November ke Maret saat suhunya adem ayem. Ga enaknya, ransel makin gede karna harus bawa jaket kemana-mana. Periode ini dikenal dengan 'Peak Season'-nya Dubai, jadi jangan heran kalo di bulan-bulan segitu, saingan untuk mendapatkan cowok berhidung mancung agak ketat.
Pakaiannya ga boleh yang ala-ala artis Hollywood ya?
Hmm pasti semua udah ada gambaran lah ya, saat mengunjungi negara-negara yang berada di Timur Tengah, pakaian apa aja yang harus dikenakan, ya kan? Well, sebenarnya di Dubai ga begitu ketat sih harus pake ini itu yang ujung jari kaki pun ga bisa kelihatan. Buktinya banyak ko saya kemarin liat beberapa bule yang entah dari mana pakenya celana pendek 'normal' yang masih setengah jingkal dari lutut. Cuma sebagai warga negara yang baik yang menghormati budaya negara lain, marilah kita sesuaikan cara berpakaian kita yang tidak memancing mata para abang-abang tajir beristri di sana.
Di Dubai sebenarnya udah seperti kota-kota besar lainnya, ya iyalahhh isinya hampir 80% adalah 'expatriat' yang populasi terbanyak yaitu dari negara India, Pakistan, Filipina, Bangladesh dan Sri Lanka. Makanya bahasa tagalog bisa terdengar di setiap sudut kota Dubai - jadi berasa di Manila. Selain itu banyak juga orang-orang bule yang tinggal di sana yang sering dikenal dengan sebutan 'western'. Jadi untuk baju apa yang harus digunakan, yaaaa gitu .. udah kayak kota-kota besar lainnya tapi masih ada batas. Kemarin saya memberanikan diri pake terusan tanpa tangan, tapi ga ada tuh yang liat-liatin. Sejauh masih rapi, ya masih oke.
Saya rasa dengan budaya kita sebagai orang Indonesia, pakaian ga bakal jadi masalah selama kita berada di Dubai. Asal jangan ke kuta-kutaan, ke legian-legiannn atau ke tanjuang benoan aja .. so pasti aman.
Saran saya bagi orang Indonesia yang (uhuk) sering saya temui di beberapa negara sebelumnya, yang ga hujan ga panas, mo jalan menanjak ke, mo jalannya becek ke tapi tetep gayanya udah kayak artis ibu kota dengan tas tenteng dan sepatu berhak kira-kira 5 cm, mending pas ke Dubai pake aja yang 'bikin nyaman' baik dilihat langsung maupun di foto. Dubai itu udah terkenal dengan kemewahannya, jadi buat kalian yang mau terlihat (uhuk) mending lebih dipikirin berapa luas tempat yang bakal kalian puterin ketimbang seberapa keliatan bergaya-nya saya di foto-foto nanti.
Apalagi buat kalian yang pecinta belanja, sumpahhhh The Dubai Mall itu ga kencil cin! Daripada ga bisa muterin satu mall karena sakit kaki, mending pake sepatu atau sendal yang nyaman yang bisa bawa kalian muterin itu satu area. Ga rugiiii .. harga-harganya murmer! Saya aja kemarin (tergoda) beli beberapa barang yang harganya beneran lebih murah dari Duty Free yang ada di Singapura - apalagi Manila.
Nanti pake bahasa apa di sana?
Seperti yang sudah di informasikan di atas, lebih dari setengah yang hidup di sana adalah orang asing yang mencari nafkah dan pengalaman. Jadi bahasa inggris udah bahasa yang biasa aja yang sering digunakan untuk berkomunikasi di sana. Kalo kalian bisa bahasa Hindi atau Tagalog sih makin mantep lagi ..
Apalagi yaa yang perlu di bagikan??? hmmm kayaknya ini dulu deh. Nanti kalo kalian ada pertanyaan atau mungkin bagi yang udah pernah kesana atau tinggal di sana sebelumnya bisa membagikan pengalaman di kolom komentar di bawah.
Semoga tulisan ini bermanfaat buat kalian yang pengen cepet-cepet ke Dubai .. Sayonara!
3 komentar
Write komentarHallo inka
ReplyBahasan nya bantu banget buat saya yang mau ke dubai bulan february. Tapi saya masi penasaran sama cuaca di sana, bener2 dingin kah? Cukup kah kalau jaket doank? Hehe
Hallo kak.. Nice info banget lihat postingan ini. Saya Alifah dr JKT ada niatan ke Abu Dhabi dan Dubai maret bulan depan utk MUN. Namun saya lihat di brbagai postingan kl bisa naik maskapai sana ya berarti emirates dan etihad terkaid kemudahan dapat visa.. Apa benar kak? Saya setuju skali krn srilankan lebih murah jauh daripada 2 maskapai itu. Kalau kk ada info pencerahan mengenai bagaimana dan dimana appmy visa ke UEA tapi naik maskapai lain sy mohon tanggapannya. Terimakasih banyak kak 🙏😃
ReplyGanteng yah si instrukturnya,gagal fokus hahah
Reply